Change your point of view



Salah satu kemampuan hebat seorang komunikator yg baik menurut gw, adalah orang-orang yang mampu menempatkan dirinya di posisi orang lain. Kenapa hebat? Karena untuk bisa melihat dari sudut pandang orang lain adalah hal yang sangat sulit dilakukan mengingat sifat dasar manusia yang sangat egosentris dan narsis. Gak percaya kalo kita narsis? Seandainya ada orang yang nge-tag foto ke kita di facebook, yang paling pertama kita cari pasti foto kita -kecuali orang-orang yang lagi jatuh cinta kali yah-.
Tapi percayalah hal ini bakalan banyak banget membantu dan memecahkan kebuntuan atau konflik komunikasi kita dengan orang lain.
Gw banyak banget belajar bahwa dengan mencoba melihat dari sudut pandang orang lain, membuat gw bisa menghadapi banyak sekali tipe orang. Toleransi kita level up, bisa berpikir lebih jernih, emosi yang lebih terkontrol, gak gampang kena stroke, dan seringkali bisa jadi cara untuk mendapatkan apa yang kita mau. Dengan melihat sesuatu dari sudut pandang orang yang kita hadapi, kita bisa mundur sebentar dan mengatur strategi lalu mengambil langkah yang lebih sesuai dengan pola pikir orang tersebut.

Hal lain yang gw pelajari dari melihat dari sudut pandang orang lain adalah sering banget gw menemukan bahwa terkadang kita ini gak selalu bener. Selalu ada lebih dari satu sudut pandang yang berbeda dalam suatu masalah. Karena komunikasi akan selalu berhubungan dengan dua atau lebih kepala, pemikiran, keadaan, dan perasaan.

Waktu masih kerja di dunia marketing, gw sering banget dapet keluhan-keluhan yang gak masuk akal dan permintaan-permintaan yang gak penting dari sales-sales di salah satu cabang partner kantor yang sakit           -jualan ancur-
Kadang ngeselin banget dan berpikir, "coba seandainya kalian di posisi gw sekarang? Gw kan juga masih karyawan kampret!" =)
Ya, apa yang mereka lakukan memang egois banget, berpikir dari sudut pandang dirinya sendiri aja. Tapi pada akhirnya gw memutuskan bahwa kalo gw juga melakukan hal yang sama -menilai mereka dari sudut pandang gw sendiri-, gw juga cuma akan ngeselin mereka dan rantai "ngeselin" ini gak akan pernah putus. Yang gw lakukan kemudian adalah mulai menampung keluhan-keluhan itu, membuat skenario imaginasi seandainya gw yang ada di posisi mereka apa yang gw inginkan dan apa yang gw pengen orang lain lakukan untuk memecahkan masalah ini.
Voila! Cuma dalam 4 bulan penjualan mereka yang selama ini cuma dibawah 20% bisa naik signifikan jadi 80% lebih. Memang bukan 100% hal itu terjadi karena kehebatan approaching skills gw ke mereka, masih banyak faktor dan manusia-manusia berkualitas lainnya yang berjasa besar menaikan penjualan tersebut. Tapi sekali lagi gw belajar bahwa dengan dengan berhenti sejenak dan berusaha memahami suatu hal dari sudut pandang orang lain, bisa berdampak dan membawa perubahan besar dari suatu masalah.

Menilai seseorang dari sudut pandang kita sendiri memang mudah, tapi menilai diri kita dari sudut pandang orang lain adalah sesuatu yang butuh proses pembelajaran panjang dan keberanian untuk menghancurkan ego kita. 
Tapi catet yah, when things do not done with the way we want, it doesn't mean we're lost the game.

0 komentar:

Posting Komentar

About this blog

ini jelas-jelas punya rikes n___n