Arisan Kolor Valentine




Kenapa valentine yang identik dengan kasih sayang hampir selalu diidentikan dengan warna pink? Emang ada hubungannya kah antara kasih sayang or cinta itu dengan warna pink? Koq gw gak bisa nemuin korelasinya yah?

Hari valentine kali ini gw habiskan dengan mengelilingi salah satu mall di Surabaya nemenin si kace nyari hadiah valentine buat cewe nya. Ironisnya dimalam yang sama, dia memutuskan untuk putus dengan pacarnya. Kasian yah? But that’s love, sometimes we just don’t understand.
Tiap sudut mall didominasi dengan warna pink, jadi penasaran, ada apa yah dengan warna pink? *AADWP(ada apa dengan warna pink) hohoho…*

Gak sedikit SPG2 yang pake baju pink sebagai seragam mereka melayani pembeli di hari valentine. Beberapa pasangan pake baju couple, juga warna pink. Lucu juga sih, *mupeng juga dikit… ~___~*.
Tiba-tiba kebayang apa yah kira2 kisah mereka? Kadang pikiran2 nakal mulai membayangkan yang nggak2.
Bukan..., bukan berarti otak gw mesum, cuma aja terlintas di kepala, kira2 apa yah akhir dari romantisme ini nantinya?
Like i said, semua pasangan punya kisah dan banyak yang hanya diketahui oleh mereka berdua aja. Rasanya gak sedikit dari mereka yang akan berakhir di kamar hotel. Karena ujung dari romantisme kebanyakan gak bakalan melenceng jauh dari urusan ranjang. Well, it’ll be the peak of romanticism i guess.
Pernah kebayang gak sih, seandainya aja para celana dalam a.k.a kolor lagi pada arisan dan sifat mereka itu persis kayak ibu2 PKK. Wuih… entah cerita menarik apa aja yang bakalan muncul yah? Mungkin si “renda putih” bakal cerita tentang majikannya yang tiap pagi pergi ke kantor, dan tentang teman barunya, si “GT MAN hitam” yang ketemu waktu break makan siang di sebuah hotel. Si "renda putih" baru tau ternyata selama ini ia dan "GT MAN hitam" hanya terpisahkan sebuah pintu yang bertuliskan "Direktur Utama" di kantor majikan mereka. Atau siapa yang sangka kalo si "thong pink" yang imut itu harus bekerja ekstra keras demi menahan sebatang tonjolan milik tuannya, yang kadang menjadi keras dan sedikit membesar setiap kali melihat pria-pria six pack itu di lantai dansa. Menambah berat pekerjaanku saja pikirnya. Gosh... she's a guy!
Kemudian ada si "mini berpita" yang lagi asik cekikikan menceritakan pengalamannya kepada si "maxi krem", ketika dirinya tiba-tiba ditarik paksa dari jemuran oleh seorang pria paruh baya yang kemudian menciuminya sambil bermasturbasi. Si "maxi krem" hanya tersenyum kecut mendengarnya, sedikit berharap ada yang akan memperlakukan hal yang sama seperti yang dialami si "mini berpita" kepada dirinya.
Tapi apa daya, iya lebih mirip layar kapal terkembang jika sedang berada di jemuran ketimbang terlihat seperti celana dalam wanita. Satu-satunya orang yang masih mengakui fungsinya sebagai celana dalam mungkin hanya si nenek pikun yang sering sekali mengencingi atau bahkan memberakinya. ew....
Dan masih banyak lagi cerita lain yang mungkin jauh lebih gila dari imanjinasi gw.

Ah, siapa peduli juga dengan apa yang akan mereka lakukan. Kenyataannya mereka lebih beruntung dari gw yang pada akhirnya hanya menghabiskan malam valentine itu sama si kace sambil diguyur hujan yang derasnya se-ajubile. Romantis yah? :p

0 komentar:

Posting Komentar

About this blog

ini jelas-jelas punya rikes n___n