and the story goes



Tanpa bermaksud untuk menjiplak judul dari salah satu albumnya Agnes Monica, entah kenapa dalam beberapa hari ini, this words like stuck in my head
Cerita awalnya saat beberapa hari yang lalu ketika saya, atasan saya, dan salah satu panitia camp di kampus sedang membicarakan outline hari terakhir yang akan dicetak dalam buku acara. Hal pertama yang terlintas dalam benak saya tentang kata2 yang cukup keren untuk mengakhiri camp adalah “and the life must go on…”. Gak berapa lama setelah kemunculannya, terlintas kata2 keren kedua, “and the story goes…”, yang untuk beberapa saat setelahnya terpikir bahwa kata2 ini jauh lebih keren dari pada yang pertama. Namun yang mengurungkan niat saya untuk menyuruh panitia teman saya itu supaya menjadikan kata2 “and the story goes” sebagai outline adalah karena tiba2 atasan saya nyeletuk, “agnes monica dong…”, dan ketika itu saya setuju dengan pendapat atasan saya , koq agnes monica banget?
Semakin lama dipikir sesudah itu, saya semakin merasa kalo kata2 “and the story goes” itu jauh lebih keren dari pada “and the life must go on”. So what kalo itu salah satu judul albumnya agnes monica? Craig David juga punya judul album yang sama, gak tau juga siapa yang duluan. Lagipula sebenarnya outline2 lainnya dari buku acara kita juga mengambil kata2 yang populer dari TV 
Yah…
Gak penting sih sebenernya, karena pada akhirnya saya malas juga nyuruh teman panitia saya itu untuk mengubah lagi outline tersebut. Hanya saja kata2 itu gak bisa begitu aja hilang dari kepala saya.
Buat saya “and the story goes” punya makna yang cukup kuat untuk menggelitik sisi melankolis saya yang senang memikirkan hal2 yang kadang emang gak penting, khususnya film-film yang saya tonton. Salah satu alasan kenapa saya lebih suka film dengan happy ending ketimbang film dengan sad ending yang biasanya jagoannya mati adalah karena biasanya saya akan menambahkan kata2 ini di akhir film, “and the story goes”. Kira2 apa yah yang terjadi setelah ini dengan jagoannya? Abis ini mereka bakalan ngapain yah? And so on. Dan pada akhirnya sih kalo udah kayak gitu pasti akan sampe pada kesimpulan, sebenernya cerita itu kalo dilanjutin juga gak akan bener2 happy ending.

Meskipun di akhir cerita queen Clarisse dan dan joseph akhirnya menikah dalam film princess diaries 2, kalo mau the story goes tentang kehidupan mereka, pasti gak selamanya mereka akan hidup seperti itu, bakalan ada berantem, bakalan bosen, dan mungkin juga si Joseph kena stroke gara-gara tiap hari diomelin terus sama si ratu? who knows?
Mungkin satu-satunya kebaikan yang bisa joseph dapatkan dari pernikahannya dengan ratu adalah karena faktor usia ratu uda gak lagi mengalami PMS :D


Ketika Landon akhirnya bilang ke Jammie, “will you marry me?” yang padahal tinggal tunggu ajal menjemput dalam film "a walk to remember", penonton dibuat terharu. Dan dengan scene romantic lainnya, seolah-olah ingin memaksa penonton pada akhirnya berpikir, “ya udah lah gpp juga kalee kalo jammie pada akhirnya mati, toh mereka udah memiliki kisah yang bahagia waktu pacaran". Com’on guys, emang keliatannya sih indah, tapi kalo ketemu “and the story goes” buat cerita ini, landon pasti bakalan ketemu cewe laen dan pada akhirnya jammie akan tetap membusuk di bawah sana.
Even a happy ending story doesn’t have a really happy ending story, can’t we just leave the “jagoannya” still alive at the end of the story and keep it that way?
Buat saya hidup ini adalah perjuangan, gak ada hal penting yang saya inginkan dalam hidup ini bisa saya dapatkan dengan mudah. Banyak hal yang akhirnya dengan susah payah berhasil saya raih, tapi gak sedikit juga yang berakhir menyedihkan. "And the story goes" pada akhirnya memiliki makna penting dalam menjalani hal-hal tersebut.
Mau gak mau, suka gak suka, kita harus sadar gak semua hal bisa kita dapatkan, dan gak semua cerita bakal berakhir sesuai dengan yang kita harapkan, tapi selama kita masih bisa menikmati hangatnya sinar mentari pagi, sejuknya hujan sore hari, itu bukanlah akhir dari segalanya. Apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, baik atau buruk, senyum atau air mata, menyebalkan atau sangat menyebalkan, ceritanya akan terus berlanjut, which mean the story goes. Yang sering kita lakukan adalah mencoba untuk membuat cerita itu tetap sesuai dengan apa yang kita harapkan. Padahal sebenernya kalo mau jujur, we always expecting a story that we never can expect before, karena itu baru yang namanya cerita seru!
Pilihan ditangan kita! Apakah memilih untuk menghadapi hari esok dengan letih, lesu dan berbeban berat? Atau memilih untuk tetep tersenyum dan berkata, “and the story goes…” 

3 komentar:

~ jessie ~ 29 Januari 2009 pukul 22.15  

Tidakkkkkk.... aku di-plagiatttt...!!!! Bwahahahha... Lohhh padahal aku juga niru lohhh.. ni ditiru lagi.. jadi nothing to lose yahhh. Btw.. atasan saya atasan saya... namanya sapa tu.. pasti cantek, baek, kreatip dan rendah hati.. hohohoho.

rikes 30 Januari 2009 pukul 20.43  

maaf, saya tidak menyebut nama di setiap penulisan blog, apalagi untuk orang yang seperti ini
huahahahahhaa
kan biar keliatannya keren ce...
n___n

~ jessie ~ 1 Februari 2009 pukul 01.17  

Tidak menyebut nama dalam setiap penulisan blog? Hmm.. seperti pernah denger orang ngomong gitu yak.. Plagiat lagi? Hehehehehe.

Posting Komentar

About this blog

ini jelas-jelas punya rikes n___n